Universitas Trisakti merupakan satu-satunya perguruan tinggi
swasta di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia
pada tanggal 29 November 1965 melalui Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor
013/da/1965 yg ditandatangani oleh Dr. Sjarif Thajeb. Tanggal 29
November ini kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran Universitas
Trisakti. Universitas Trisakti (Usakti) salah satu perguruan tinggi yang terletak di pusat kota Jakarta, tepatnya di Jalan Kyai Tapa, Grogol, yang merupakan sebuah kawasan padat perkotaan di daerah Jakarta Barat.
Dilihat dari posisi, kondisi kampus Universitas Trisakti sangatlah
strategis, karena berada tepat di tengah-tengah jantung ibu kota Jakarta
yang merupakan pusat pemerintahan, kegiatan bisnis, perekonomi dan
politik nasional. Karena letaknya tersebut, maka Universitas Trisakti
diharapkan dapat menjadi barometer perubahan beserta penggerak
pembangunan daerah dan pembangunan di tingkat nasional.
.[1]
Universitas Trisakti pada awal berdirinya diberi nama dengan Universitas Baperki yang didirikan oleh para petinggi organisasi Baperki pada tahun 1958 [2]. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1962 nama tersebut berubah kembali menjadi Universitas Res Publica, atau yang lebih dikenal oleh masyarakat pada waktu itu dengan nama URECA [3].
Universitas ini awalnya dibangun untuk menjawab tantangan keterbatasan
kesempatan jenjang pendidikan tinggi ditanah air, baik bagi banyak
rakyat miskin maupun warga keturunan pada umumnya [4]. Melihat keadaan ini maka Siauw Giok Tjhan, seorang wartawan dan aktivis politik [5], yang mana menjabat sebagai ketua umum Baperki
pada saat itu, memprakarsai pengumpulan dana yang digalang baik dari
kalangan pribumi maupun keturunan guna membangun suatu wadah dan media
pembelajaran akademis bagi masyarakat luas [6].
Seiring dengan tergulingnya masa pemerintahan Presiden Soekarno, banyak mahasiswa URECA yang sebelumnya telah terdaftar di Universitas tersebut, tidak mau mendaftarkan kembali status kemahasiswaan mereka [9]. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang telah terdaftar menjadi anggota, partisipan maupun pengurus dari organisasi CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) yang mempunyai kecenderungan beraliran kiri (oposisi pemerintah) atau sekadar khawatir akan stigmatisasi kiri beserta paham komunisnya [2]. Selanjutnya Universitas Trisakti berdiri setelah dibubarkannya Universitas Res Publica oleh masa pemerintahan orde baru, yang pada awalnya merupakan prakarsa dari ketua umum Baperki, Siauw Giok Tjhan [2]
Setelah dibubarkannya Universitas Res Publica dan pengambilalihan gedung operasional oleh pemerintah masa Orde Baru [10], , Universitas Trisakti terlahir dengan wujud dan bentuk yang baru. Pembentukan susunan kepengurusan dan keanggotaan dewan operasional yang dilakukan dan dipimpin langsung oleh pemerintah. Dari pembentukan tersebut maka disepakati bahwa universitas akan dipimpin oleh Presidium sementara yang terdiri dari tiga unsur, yaitu unsur Departemen PTIP, unsur ABRI dan unsur Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa (LPKB) [11].
Pada masa sekarang kampus Universitas Trisakti, juga dikenal karena keterterlibatannya dalam peristiwa 12 Mei 1998 atau yang lebih dikenal dengan Tragedi Trisakti yang menyebabkan empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dunia dalam baku tembak oleh aparat keamanan, sesaat para mahasiswa memutuskan untuk melanjutkan demo dan turun ke jalan. Mahasiswa yang telah gugur adalah: Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hery Hartanto dan Hendriawan Sie [14].
Berdiri di atas bangunan semi permanen seluas 5.000 m2 , tenaga dosen 223 orang dan 2.328 mahasiswa terdaftar [17]. Pada tahun 1967 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mashuri, SH menawarkan agar Universitas Trisakti menjadi Perguruan Tinggi Negeri, namun pihak Universitas Trisakti memutuskan untuk tetap sebagai Perguruan Tinggi Swasta.
Sejak 2002 Trisakti resmi menerapkan (merupakan bagian Pilot Project) RUU Badan Hukum Pendidikan, Konflik yang dipicu akibat pemisahan manajemen dari pihak Rektorat yang ingin mengatur peruntukan dan sejak saat itu. Pihak rektorat menyatakan sejak 29 Agustus 2002 Usakti secara resmi menjadi badan hukum pendidikan dan lepas dari Yayasan Trisakti secara hukum. Sedangkan yayasan berpendapat, ketentuan tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan, semua tugas, fungsi, dan tata cara kerja perguruan tinggi harus sepengetahuan penyelenggara atas usul senat PT yang bersangkutan. Hingga saat ini trisakti resmi menerapkan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan
Resmi pada bulan Juni 1966 [18], Universitas Trisakti pada akhirnya menggunakan lambang Trisula [19]
yang diputuskan setelah diadakannya sayembara pembuatan lambang untuk
Universitas Trisakti. Pondasi dasar dan ide awal dari lambang tersebut
merupakan intisari pidato dari Dr.Ir. Soekarno dimana dia pada saat itu
masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama [19].
Di dalam pidato dia, banyak terdapat materi-materi yang pada akhirnya
memberikan inspirasi untuk terciptanya lambang trisula sebagai lambang
dan identitas diri dari Universitas Trisakti. Lambang tersebut adalah
penyempurnaan dari Eko Purwoto, MA, yang ditugaskan untuk memperbaiki
dan malakukan penyempurnaan dari sekian banyak desain yang masuk dari
hasil sayembara tersebut.
Penyempurnaan tersebut dirasakan karena lambang Universitas Trisakti yang baru dapat mewakili falsafah kehidupan berpancasila [20]. Oleh karena itu gambar batang tombak yang terlukis pada gambar trisula tersebut dihapus dan diganti dengan lima buah “kaki” yang mirip kelopak bunga. Lima “kaki” tersebut yang melambangkan Pancasila dalam desain diletakkan di bawah bentuk trisula, yang memberikan arti dan makna hakiki bahwa Pancasila merupakan landasan bagi Universitas Trisakti. Desain akhirnya yang berupa gambar lambang Universitas Trisakti sebagai mana adanya sekarang ini, yaitu berbentuk logo tanpa dasar atau latar belakang apapun [19]. Logo trisula tersebut lebih lanjut dapat di terjemahkan artinya sebagai berikut:
Adapun Program Doktor adalah ;
.[1]
Daftar isi
Sejarah
Universitas Baperki (1958 - 1962)
Universitas Res Publika (1962 - 1965)
Pemilihan nama Universitas Res Publica itu sendiri diambil dari kepingan pidato kepresidenan yang disampaikan oleh Presiden Soekarno yang berarti "Untuk Kepentingan Umum", sehingga Universitas Res Publica pada waktu itu adalah suatu wadah pendidikan yang didirikan dan bertujuan untuk mewakili kepentingan rakyat dan masyarakat banyak [7]. Selang beberapa tahun setelah itu, Indonesia mengalami peristiwa G30S PKI pada tahun 1965, yang mengakibatkan dibubarkannya Baperki oleh pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966. Kejadian tersebut secara langsung menyebabkan pengambil alihan URECA, kembali ke tangan pemerintah. Hal ini disebabkan karena URECA pada saat itu digolongkan sebagai salah satu kendaraan golongan Komunis Indonesia yang anti Pancasila, dan dianggap telah berkhianat kepada kedaulatan kehidupan kebangsaan dan bernegara.[8]Seiring dengan tergulingnya masa pemerintahan Presiden Soekarno, banyak mahasiswa URECA yang sebelumnya telah terdaftar di Universitas tersebut, tidak mau mendaftarkan kembali status kemahasiswaan mereka [9]. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang telah terdaftar menjadi anggota, partisipan maupun pengurus dari organisasi CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) yang mempunyai kecenderungan beraliran kiri (oposisi pemerintah) atau sekadar khawatir akan stigmatisasi kiri beserta paham komunisnya [2]. Selanjutnya Universitas Trisakti berdiri setelah dibubarkannya Universitas Res Publica oleh masa pemerintahan orde baru, yang pada awalnya merupakan prakarsa dari ketua umum Baperki, Siauw Giok Tjhan [2]
Setelah dibubarkannya Universitas Res Publica dan pengambilalihan gedung operasional oleh pemerintah masa Orde Baru [10], , Universitas Trisakti terlahir dengan wujud dan bentuk yang baru. Pembentukan susunan kepengurusan dan keanggotaan dewan operasional yang dilakukan dan dipimpin langsung oleh pemerintah. Dari pembentukan tersebut maka disepakati bahwa universitas akan dipimpin oleh Presidium sementara yang terdiri dari tiga unsur, yaitu unsur Departemen PTIP, unsur ABRI dan unsur Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa (LPKB) [11].
Universitas Trisakti (1965 - sekarang)
Berdasarkan konsesus tersebut maka Universitas Trisakti merupakan unit perguruan tinggi swasta yang pertama dan satu-satunya, yang didirikan oleh pemerintahan Republik Indonesia [12]. Pada awal berdirinya Universitas Trisakti hanya terdapat 5 Fakultas, yaitu Fakultas Teknik yang dibawahnya terdapat 5 jurusan (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Arsitektur & Seni Rupa), Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi dengan 2 Jurusan (Ekonomi Perusahaan, Ekonomi Akuntansi), serta Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat [13].Pada masa sekarang kampus Universitas Trisakti, juga dikenal karena keterterlibatannya dalam peristiwa 12 Mei 1998 atau yang lebih dikenal dengan Tragedi Trisakti yang menyebabkan empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dunia dalam baku tembak oleh aparat keamanan, sesaat para mahasiswa memutuskan untuk melanjutkan demo dan turun ke jalan. Mahasiswa yang telah gugur adalah: Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hery Hartanto dan Hendriawan Sie [14].
Latar Belakang
Pada tanggal 29 November 1965 [15] Universitas Trisakti dibuka kembali setelah adanya penandatanganan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 013/dar tahun 1965 oleh Dr. Syarif Thayeb [16] dengan nama baru, yaitu Universitas Trisakti. Nama tersebut merupakan penganugrahan langsung dari Dr. Ir Soekarno yang menjabat sebagai President Republik Indonesia pada saat itu.Berdiri di atas bangunan semi permanen seluas 5.000 m2 , tenaga dosen 223 orang dan 2.328 mahasiswa terdaftar [17]. Pada tahun 1967 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mashuri, SH menawarkan agar Universitas Trisakti menjadi Perguruan Tinggi Negeri, namun pihak Universitas Trisakti memutuskan untuk tetap sebagai Perguruan Tinggi Swasta.
Sejak 2002 Trisakti resmi menerapkan (merupakan bagian Pilot Project) RUU Badan Hukum Pendidikan, Konflik yang dipicu akibat pemisahan manajemen dari pihak Rektorat yang ingin mengatur peruntukan dan sejak saat itu. Pihak rektorat menyatakan sejak 29 Agustus 2002 Usakti secara resmi menjadi badan hukum pendidikan dan lepas dari Yayasan Trisakti secara hukum. Sedangkan yayasan berpendapat, ketentuan tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan, semua tugas, fungsi, dan tata cara kerja perguruan tinggi harus sepengetahuan penyelenggara atas usul senat PT yang bersangkutan. Hingga saat ini trisakti resmi menerapkan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan
Lambang
Penyempurnaan tersebut dirasakan karena lambang Universitas Trisakti yang baru dapat mewakili falsafah kehidupan berpancasila [20]. Oleh karena itu gambar batang tombak yang terlukis pada gambar trisula tersebut dihapus dan diganti dengan lima buah “kaki” yang mirip kelopak bunga. Lima “kaki” tersebut yang melambangkan Pancasila dalam desain diletakkan di bawah bentuk trisula, yang memberikan arti dan makna hakiki bahwa Pancasila merupakan landasan bagi Universitas Trisakti. Desain akhirnya yang berupa gambar lambang Universitas Trisakti sebagai mana adanya sekarang ini, yaitu berbentuk logo tanpa dasar atau latar belakang apapun [19]. Logo trisula tersebut lebih lanjut dapat di terjemahkan artinya sebagai berikut:
- Kedaulatan Politik
- Swadaya Ekonomi
- Pribadi Kebudayaan Indonesia
Fakultas
Pada saat ini Universitas Trisakti mempunyai total jumlah mahasiswa aktif lebih dari 30.000 jiwa. Universitas Trisakti atau yang biasa disingkat dengan Usakti merupakan salah satu kampus swasta terbesar di Jakarta yang terdiri dari 9 fakultas yaitu:- Fakultas hukum
- Fakultas kedokteran umum
- Fakultas kedokteran gigi
- Fakultas ekonomi
- Fakultas teknik sipil dan perencanaan
- Fakultas teknologi industri
- Fakultas teknologi kebumian dan energi
- Fakultas arsitektur lansekap dan teknologi lingkungan
- Fakultas seni rupa dan desain
Program Studi
Universitas Trisakti mempunyai total 23 program studi sarjana (S1) ditambah dengan 8 program studi pasca sarjana (S2), dan 3 program studi doktoral (S3). Total dosen pengajar terdiri dari 1.019 orang dosen biasa dan 888 orang dosen luar biasa. Dari sejumlah dosen tersebut, sebanyak 68 orang telah memiliki jabatan akademis sebagai guru besar.Program Diploma Tiga (D-3)
Program Diploma Universitas Trisakti dirancang untuk memberikan solusi, dengan cara membantu menyediakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai, terutama tenaga kerja yang menguasai dan memahami masalah umum perkantoran sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.Program Sarjana (S-1)
Universitas Trisakti menawarkan 9 Fakultas yang terdiri dari 23 jurusan akademis untuk jenjang pembelajaran Strata satu (S-1).Program Studi Sarjana
- Fakultas Hukum
- Fakultas Kedokteran Umum
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Fakultas Ekonomi
- Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
- Fakultas Teknologi Industri
- Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
- Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan
- Fakultas Seni Rupa dan Desain
Program Magister (S-2)
Universitas Trisakti juga menyediakan jenjang pendidikan tinggi Program Pasca Sarjana (S2), yang ditawarkan kepada masyarakat umum. Jenjang Program Pasca Sarjana yang ditawarkan adalah [21] :- Magister Manajemen
- Magister Ilmu Hukum
- Magister Ilmu Ekonomi
- Magister Teknik Sipil
- Magister Teknik Elektro
- Magister Teknik industri
- Magister Teknik Mesin
- Magister Ilmu Kedokteran Gigi
- Magister Arsitektur
- Magister Akuntansi
- Magister Desain Produk
- Magister Teknik Perminyakan
- Kuliah.
- Analisis kasus.
- Kajian teoritis.
- Studi kepustakaan.
- Studi lapangan.
- Seminar.
- Penulisan makalah.
- Manajemen Bisnis Global (Magister manajemen).
- Teknik Komunikasi Elektronika dan Manajemen Komunikasi (Magister teknik elektro).
- Teknik Struktur dan Manajemen Konstruksi (Magister teknik sipil).
- Ortodentik dan upaya pencegahannya (Magister kedokteran gigi).
- Perancangan Arsitektur Kota dan Perancangan Arsitektur (Magister arsitektur).
Program Doktor (S-3)
Sebelum seseorang dapat mengejar Program Doktor atau S3, maka kandidat tersebut harus memiliki dasar-dasar ilmiah, pengetahuan serta metodologi yang baik sebagai dasar untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan S3 (Doktor) di dalam lingkungan Universitas Trisakti.Adapun Program Doktor adalah ;
- Doktor Ilmu Ekonomi
- Doktor Ilmu Hukum
Kampus
Universitas Trisakti memiliki banyak kampus yang tersebar di berbagai lokasi, baik di dalam maupun yang berlokasi di luar kota. Kampus-kampus tersebut biasanya ditempatkan sesuai dengan Fakultas dan Jurusan dari perkuliahan masing-masing bagian. Kampus-kampus tersebut adalah:Kampus Dalam Kota
- Kampus A, Berlokasi di Jl. Kyai Tapa no. 1 Grogol Jakarta Barat 11440. Pusat administrasi (Rektorat), Fakultas Hukum, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Teknologi Kebumian & Energi , Arsitektur Lansekap & Teknologi Lingkunngan, Seni Rupa & Desain, serta Program Pascasarjana
- Kampus B, Berlokasi di Jl. Kyai Tapa Kav 262 Grogol Jakarta Barat 11440. Tempat Perkuliahan untuk Fakultas Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi.
- Kampus C, Berlokasi di Jl. A. Yani (By Pass) Kav. 85, Rawasari, Jakarta Timur 13210. Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti (STMA Trisakti) dan Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (Mediakom Trisakti).
- Kampus D, Berlokasi di Jl. IKPN Tanah Kusir Bintaro Jakarta Selatan 12330. Tempat Perkuliahan untuk Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STPT).
- Kampus F, Berlokasi di Jl. Jenderal Ahmad Yani No 107 By Pass, Rawasari, Jakarta Timur 13210. Tempat Perkuliahan untuk sebagian mahasiswa Fakultas Ekonomi.
- Kampus G, Berlokasi di Jl. Kyai Tapa no. 100 Grogol Jakarta Barat 11440. Tempat Pusat Medis Trisakti dan perkuliahan untuk sebagian mahasiswa Kedokteran Umum.
Kampus Luar Kota
- Kampus Nagrak, Jl. KH. Rafei-Alternatif Cibubur, Km 6, Bogor 16968. Kantor Manajemen Sementara, Center of Science Technology and Community Development (CSTCD)
Fasilitas
Fasilitas Kampus
Jumlah ruang kuliah: 326 ruang kuliah (di Kampus A, B, dan F).Perpustakaan
Koleksi buku: Diperkirakan sekitar 51.977 judul, 84.556 eksemplar. Perpustakaan Fakultas/Jurusan: disetiap fakultas tersedia perpustakaan fakultasLaboratorium
101 unit laboratorium dan 7 studio- Fakultas Hukum
- Laboratorium Bahasa, Kemahiran Litigasi, Kemahiran non Litigasi, Sidang Peradilan Semu, Lembaga Bantuan Hukum
- Fakultas Ekonomi
- Bahasa, Mikro I, Statistik, Evaluasi Proyek/Studi Kelayakan, Dasar Akuntansi, Komputer, Pemeriksaan Akuntansi, Manajemen Keuangan, Manajemen Operasional.
- Fakultas Kedokteran
- Biologi, Fisika, Kimia, Histologi, Anatomi, Ilmu Faal, Biokimia, Patologi, Parasitologi, Mikrobiologi, Farmakologi, Patologi Klinik, Radiologi, Multipurpose.
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Radiologi, Kimia, Biokimia, Mikrobiologi, Histologi, Biologi, BioCore, Fisiologi, Patologi, Anatomi, Farmakologi, Fotografi, Teknik Gigi.
- Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
- Beton, Ukur Tanah, Mekanika Tanah, Hidrolika, Mekanika Teknik, Transportasi, Fotografi, Audio Fisual, Komputer Grafik, Tata Permukiman Lingkungan, Perancangan, Gambar Teknik.
- Fakultas Teknologi Industri
- Fisika, Percontohan Mesin, Teknologi Mekanik, Ilmu Logam, Mekanika Teknik, Pengukuran Listrik dan Rangkaian Listrik, Sistem Pengaturan, Komputer, Elektronika, Telekomunikasi, Konservasi Energi, T.T.T. dan Penyaluran Energi, Komputasi Industri, Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Sistem Produksi, Gambar Mesin.
- Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
- Analisis Fluida Reservoir, Analisis Batuan Reservoir, Teknik Pemboran dan Produksi, Konservasi Peralatan, Penilaian Formasi, Enhanced Oil Recovery, Petrologi dan Mineralogi, Paleonologi dan Stratigafi, Geofisik, Geoteknik dan Teknik Lingkungan, Geokimia, Kimia.
- Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan
- Kebun Percobaan, Laboratorium Lingkungan, Mekanika Fluida, Mikro Biologi, Geologi, Perancangan Wilayah dan Kota
- Fakultas Seni Rupa dan Desain
- Fotografi, Komputer, Produk Industri, Proses Cetak, Animasi.
Lembaga Penelitian
4 pusat penelitian yaitu:- Pusat Penelitian Lingkungan Hidup.
- Pusat Penelitian Pengembangan dan Penerapan Teknologi.
- Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat dan Kependudukan.
- Pusat Penelitian Pengembangan dan Pendidikan.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
- Unit Penalaran
- Unit Olah Raga,
- Unit Bela Diri
- Unit Seni Budaya
- Unit Kerohanian
- Unit Khusus
Fasilitas Penunjang
- Gelanggang Mahasiswa berkapasitas 1.000 tempat duduk.
- Auditorium berkapasitas 300 orang di Gedung D.
- Pusat medis, poliklinik gigi/dental hospital di Kampus B.
- Sejumlah bank (BNI, Mandiri, Syariah Mandiri, DKI), kantor pos, koperasi, toko buku, kantin, telepon umum, warung telekomunikasi (wartel)
- Lapangan olahraga (sepak bola, voli, tenis lapangan, basket, bulu tangkis).
- Masjid Asy Syuhada Trisakti (3 lantai) dengan aula masjid dilantai terbawah.
- Stasiun radio MSTri-FM, dan area parkir yang cukup luas.
- Pusat Kebudayaan dan Bahasa Spanyol Aula Cervantes.
Fasilitas Lain
- Universitas Trisakti juga mempersiapkan kampus tambahan penunjang di Nagrak seluas 124 m2 untuk menjadi Center of Science Technology and Community Development.
- Untuk kegiatan pengembangan keilmuan tersedia lahan di Ciganjur seluas 2.500 m2
- Cirata seluas 841,14 m2,
- Banyuasih, Pandeglang, Banten direncanakan akan diperluas menjadi 100 hektare yang dipergunakan untuk Program Studi Kelautan, pembinaan koperasi nelayan, pembinaan ekonomi kerakyatan pesisir, mengembangkan lahan tidur di Pulau Jawa dan luar Jawa agar menjadi produktif dan mempunyai nilai ekonomis tinggi serta menjadi pusat pengabdian kepada masyarakat.
Kasus
- Peseturuan antara ketua yayasan dengan rektor Prof. Dr. Thoby Mutis dalam sengketa tanah.[24]
Rektor
Daftar rektor yang terdapat dalam universitas ini:No | Nama | Masa Jabatan |
---|---|---|
1 | Drs. MA Siswadji | 1965-1976 |
2 | Ir. Poedjono Hardjoprakoso | 1976-1980 |
3 | Prof. Dr. Ir. P. Haryasudirja | 1980-1988 |
4 | Ir. Hartono Kadri | 1988-1990 |
5 | H. Mulyatno Sindhudarmoko, SE | 1990-1994 |
6 | Prof. Dr. R. Moedanton Moertedjo | 1994-1998 |
7 | Prof. Dr. Thoby Mutis | 1998-petahana (masa habis tahun 2014) |
Alumnus (alfabetis)
- Ir. Abdul Hadi Hs.,MM, Dewan Direksi PT Jasa Marga.
- Adhyaksa Dault, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (2004-2009).
- Achdianto , founder of CIPTA BUMI Group - cyberbuilding.us
- Adrian Maulana, presenter, model, pemain film dan bintang sinetron.
- Aelke Mariska, Pemain sinetron, Pemain Film, Photograpfer, Model, Bintang Iklan
- Agusman Effendi, Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) 1998-2001.
- IR. H. Alex Noerdin, SH, Gubernur Sumatera Selatan ke-15.
- Alya Rohali, aktris, pembawa acara, Puteri Indonesia 1996.
- Amelia, model, aktris film horor Rumah Pondok Indah.
- Aryo Wahab, aktor, penyanyi.
- Atika Suri, pembawa berita.
- Baim, penyanyi, aktor.
- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta 2012 - 2014, Gubernur DKI Jakarta 2014-2017, Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
- Bella Saphira, aktris.
- Bobby Gafur Umar, Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk.
- Bunga Citra Lestari, aktris dan penyanyi.
- Gugun, artis dan penyanyi.
- Christy Jusung, aktris, mantan Miss Indonesia.
- Chrisye, Penyanyi Pop Legendaris.
- Dady Rachmananta, Kepala Perpustakaan Nasional RI.
- David Chalik, aktor dan presenter.
- Dea Mirella, penyanyi.
- Dede Yusuf, aktor, presenter, atlet, mantan foto model, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat periode 2008-2013.
- Diana Papilaya, penyanyi cilik di era tahun 1970-an.
- Diana Wuisan, atlet tenis meja nasional.
- Dicky, vice president Citibank, komisaris Citra Sari Makmur
- Edwin Gerungan, mantan Kepala BPPN, komisaris utama Bank Mandiri.
- Erwan Yuris Ang, SH, MH, Direktur PT. Bank Central Asia Tbk.
- Fauziah Shahab, aktris sinetron dan film Pocong 2.
- Ferry Maryadi, aktor.
- Ghea Sukasah Panggabean, perancang busana, Fashion Consultant PT Sarinah Jaya.
- Giwo Rubianto, Presiden dan Komisaris PT Bumisatu Group, wanita paling berpengaruh di Indonesia #47 (2007), Putri Ayu 1981.
- Happy Salma, aktris.
- Hilbram Dunar, presenter televisi, penyiar radio.
- Imelda Akmal, penulis majalah desain interior Seri Rumah Ide.
- Indira Sarasvati, fotografer profesional, karyanya terdapat pada poster film Ayat - Ayat Cinta dll.
- Inu Kencana Syafiie, Lektor Kepala IPDN.
- Iwan Madjid, musisi.
- Jessica Iskandar, aktris.
- Johanes Mardjuki, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk.
- Lin Che Wei, analis pasar modal Indonesia, penerima penghargaan Indonesian Best Analyst, alumnus NUS, CEO Sampoerna Foundation.
- Linda Kumala Sari, personil 7icons.
- Lula Kamal, dokter, bintang iklan, pembawa acara, alumnus King's College London.
- M Aziz Syamsuddin, anggota DPR, alumnus University of Western Sydney.
- Ir H M Idris Laena, MM, Pendiri dan CEO Laenaco Group.
- Marga T, dokter, penulis buku.
- Mario Pratama, aktor film Outsider, Film Foto, Kotak Dan Jendela.
- Marissa Haque, aktris.
- Maylaffayza Wiguna, musisi.
- Medy Loekito, penyair Indonesia
- Memes, aktris, penyanyi.
- Mira Widjaja, penulis novel, banyak di antara karyanya dituangkan dalam bentuk sinetron.
- Noni Sri Aryati Purnomo, direksi pada Blue bird group.
- Nova Eliza, model dan aktris sinetron.
- Nova Riyanti Yusuf, Dokter Spesialis Jiwa, penulis, anggota DPR periode 2009-2014, Inspiring Woman, Metro TV (2007).
- Novita Angie, aktris, pembawa acara.
- Nurcahyo Haryo Tejo (KRHT. Tedjodiningrat Brotoasmoro), Politisi, Pengusaha sukses, Keluarga Keraton Surakarta.
- Paundrakarna, aktor, penyanyi.
- Poppy Gisella Leony, model dan aktris.
- Primus Yustisio, aktor, anggota Komisi X DPR RI.
- Purnomo Sikas, penyanyi.
- Putri Titian, aktris sinetron.
- Rafika Duri, penyanyi.
- Rahma Alia, jurnalis, presenter televisi, None Jakarta 2001.
- Rahma Landy, dokter gigi, Putri Indonesia Pariwisata 2006.
- Randy Pangalila, aktor sinetron.
- Ressa Herlambang, Penyanyi R 'n B.
- Ir. Reynaldi Hermansjah, Dewan Direksi PT Jasa Marga.
- Rionaldo Stockhorst, aktor.
- Rita Dinah Kandi, penyanyi.
- Rizal Mantovani, sutradara, penerima penghargaan MTV Music Awards.
- Rizna Nyctagina, aktris pemeran jeng kelin.
- Rudy Choirudin, ahli boga dan pengisi acara masak-memasak.
- Rudi Hartono, atlet.
- Said Bajuri, aktor.
- Setya Novanto, Ketua DPR Periode 2014-2019
- Siti Hardiyanti Rukmana, mantan menteri sosial.
- Siti Hartati Murdaya, Anggota MPR, Orang terkaya di Indonesia no. 13 menurut majalah Forbes 2008, alumnus NUS dan Stanford.
- Soetrisno Bachir, Ketua Umum PAN periode 2005-2010.
- Susyana Tjhan, atlet wushu.
- Theresia Widia Soerjaningsih, mantan rektor Universitas Bina Nusantara.
- Tina Astari, aktris sinetron Darah Gudang, film Lari Dari Blora.
- Vienna Fridiana, penyanyi, bintang sinetron, model iklan.
- Wanda Hamidah, aktris.
- Widjanarko Puspoyo, Staf Departemen Ekonomi PBB di New York, Politikus PDIP, Kepala BULOG.
- Wira Tama Pinem, Karyawan Swasta.
- Wilson Leo Tanudjaya, Head officer Corporate Communication&Marketing Manager Hyatt Regency.
- Yenny Abdurrahman Wahid, Direktur Wahid Institute alumnus Harvard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar