Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) (dahulu ATN/STTN) (dahulu ATN/STTN)
merupakan perguruan tinggi bidang sains dan teknologi swasta tertua di
Indonesia dan telah berkiprah sejak tahun 1950. Badan Penyelenggara ISTN
adalah Yayasan Perguruan "Cikini".
Sejarah
Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) didirikan pada tanggal 5
Desember 1950, saat ini menjadi salah satu Peguruan Tinggi Swasta
bidang teknik yang sudah cukup lama di Indonesia. ISTN didirikan oleh Prof.Ir. Roosseno,
salah seorang ahli beton Indonesia, dengan tujuan pada waktu mendirikannya adalah meng-upgrade kemampuan para ahli Teknik menengah
Indonesia untuk mengambil alih dan mengganti para Insinyur Belanda yang
pulang ke negaranya pasca kemerdekaan Indonesia.
Pada awal berdirinya, ISTN bernama Akademi Teknik Nasional (ATN)
menyelenggarakan pendidikan Sarjana Muda bidang Teknik Sipil, Teknik
Mesin dan Teknik Elektro, dan kepada mereka yang berhasil lulus, maka
memperoleh gelar Bachelor of Engineering (BE). Dalam menyelenggarakan
proses pendidikan di ATN pada saat itu disupport oleh banyak Insinyiur
yang berpengalaman pada bidangnya dari berbagai instansi, ada yang turut
menjadi tenaga pengajar dan ada yang turut dalam pengelolaan dalam
mengembangkan institusi.
Pada saat itu ATN beralamat di Jln. Cikini Raya 74 –76, Jakarta
Pusat, berkembang menjadi Perguruan Tinggi Teknik yang cukup ternama,
karena mempunyai kualitas pendidikan yang tinggi, dan juga memberikan
kesempatan kepada para pegawai atau karyawan untuk melanjutkan studinya
pada sore dan malam hari tanpa meninggalkan status karyawannya. Pada
saat ini banyak lulusannya yang telah berhasil dan mempunyai posisi yang
baik, baik pada instansi pemerintah maupun swasta.
Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan Sarjana Teknik,
dan semakin meningkatnya kualitas pendidikan di ATN, maka pada tanggal 1
September 1965, ATN mengembangkan jenjang penyelenggaraan pendidikannya
dengan tingkat Sarjana (Insyiur), sehingga selain menyelenggarakan
tingkat Sarjana Muda, juga menyelenggarakan tingkat Sarjana. Oleh karena
itu, ATN berubah nama menjadi Akademi Teknik Nasional/Sekolah Tinggi
Teknik Nasional, yang disingkat ATN/STTN.
Perubahan ini pada saat itu berlangsung dengan mudah, mengingat dalam
prakteknya kurikulum dan jumlah kredit yang harus diselesaikan pada
tingkat Sarjana Muda adalah 4 (empat) tahun, dan kurikulum pada tingkat
Sarjana adalah 6 (tahun) . Dalam perjalanannya ATN/STTN selalu
meningkatkan kualitas pelayanannya , dan berdasarkan hasil evaluasi dari
pemerintah, maka pada tanggal 29 Januari 1980, sesuai surat keputusan
Mendikbud Nomor 013/O/1980, ATN/STTN berubah nama menjadi Sekolah Tinggi
Teknik Nasional (STTN), dengan Tingkat Sarjana Muda memperoleh status
“disamakan” dan tingkat sarjana dengan status “diakui”. Selanjutnya
jumlah mahasiswa yang mendaftar tiap tahunnya terus bertambah, sehingga
jumlah mahasiswa pada saat itu mencapai lebih dari 5000 orang. Dengan
jumlah ini kampus di jln. Cikini Raya terasa semakin sempit, sehingga
pada tahun 1983 secara bertahap aktivitas perkuliahan pindah ke kampus baru, yang beralamat di Jl. Moh. Kahfi II, Srengseng sawah, Jagakarsa,
Jakarta Selatan , dengan luas lahan 12 Ha, yang sebagian dari lahan
tersebut dibangun gedung untuk ruang kuliah, ruang administrasi, ruang
perpustakaan, ruang pimpinan, ruang laboratorium, aula, dan fasilitas
lain.
Seiring dengan perkembangan STTN dan berpindahnya ke kampus
Srengseng, bertambahnya peminat masuk ke STTN, maka dilakukan penambahan
beberapa jurusan dan pengembangan Fakultas. Setelah melalui evaluasi
diri maupun evaluasi aktif oleh pemerintah, maka pada tahun 1985 STTN
mengalami perubahan kelembagaan menjadi Institut Sains dan Teknologi
Nasional disingkat ISTN, yang tertuang dalam keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0331/O/1985 dan nomor 0333/O/1985
tanggal 27 Juli 1985. Perubahan bentuk kelembagaan ini diikuti dengan
penambahan beberapa jurusan baru, dan saat ini ISTN mempunyai 3 Fakultas
(S1), Program D3 dan Program Magister, yaitu Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan dengan Jurusan Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur, Fakultas
Teknologi Industri dengan Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro dan
Teknik Industri, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan
Jurusan Matematika, Jurusan Fisika, dan Jurusan Farmasi. Adapun untuk
program Diploma 3 (D3) terdiri dari Jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin,
Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektronika, dan Teknik Listrik. Sedangkan
untuk program Magister terdiri dari Jurusan Teknik Mesin, Teknik
Elektro dan Teknik Industri.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang menyelenggarakan pendidikan
Sains dan Teknologi yang sudah cukup berpengalaman di Jakarta, ISTN
mempunyai Visi “Mewujudkan suatu Institusi Pendidikan Sains dan
Teknologi yang handal di era global”. Dalam mengimplementasikan Visi
ini, maka Misi yang diemban yaitu “Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia bidang Sains dan Teknologi melalui penyelenggaraan Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat, dengan penyediaan sarana
dan prasarana pendidikan yang memadai."
Visi dan Misi
Visi
Menjadi Institusi pendidikan bidang Sains dan Teknologi yang handal
dan berdaya saing tinggi demi kejayaan dan kesejahteraan manusia
Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya di era global.
Misi
Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang
Sains dan Teknologi yang menjunjung tinggi tata nilai, etika, norma,
budaya berdasarkan Pancasila melalui proses Pendidikan dan Pengajaran ,
Penelitian, dan Pengabdian masyarakat yang berkualitas.
Moto
WEDHA WIYATA WIRA SAKTI, yang berarti Perguruan Tinggi yang menghasilkan pribadi luhur dan tangguh.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi ISTN dikenal dengan sebutan E-ISTN yang memiliki makna:
- Excellent yang berarti Tangguh.
- Integrity yang berarti Kekeluargaan.
- Services yang berarti Pengabdian.
- Trust yang berarti Kepercayaan.
- Networking yang berarti Terjaring Satu Sama Lain.
Arti Lambang
- Lima buah cincin susun bertengger pada bagian atas Lambang Melukiskan Ideologi Negara Pancasila.
- Puncak berbentuk segi tiga kokoh atas Lambang Menggambarkan manajemen.
- Bangun Lurus Datar Tegak dilanjutkan lengkung bagai dua belah tangan bertemu warna biru yang melukiskan SDM penuh cinta dan perdamaian.
- Bentuk Logam dari batang-batang pada Lambang Menggambarkan Sains dan Teknologi.
- Bangun keseluruhan Lambang berbentuk pohon Melukiskan kesatuan, keselarasan, kesinambungan dengan lingkungan.
- Bola warna merah Melukiskan semangat menyala mengejar cita-cita tinggi, cahaya datang dan masa depan penuh perkembangan Arti.
- Secara keseluruhan melukiskan pendidikan Sains dan Teknologi Nasional yang senantiasa memberi asuhan, dorongan dan bimbingan terpadu, selaras, berkesinambungan, penuh cinta kasih sayang terhadap peserta didik agar berwawasan lingkungan dalam mencapai cita-cita tinggi, dilakukan tulus, ikhlas, suci dan luhur lewat pendidikan, penerangan, dan pengetahuan berdasarkan pancasila.
- Lambang Institut dipasang pada Pataka Institut, Stempel dan lain-lain yang dipandang perlu.
- Lambang Institut wajib dihayati serta dijunjung tinggi oleh setiap Sivitas Akademika.
Fakultas
- Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)
- Teknik Sipil D-3 dan S-1
- Teknik Arsitektur S-1
- Teknik Arsitektur Lanskap S-1
- Fakultas Teknik Industri (FTI)
- Teknik Mesin D-3 dan S-1
- Teknik Elektro D-3 dan S-1 (Tenaga listrik, Telekomunikasi, Elektronika, Kontrol Industri)
- Teknik Industri S-1
- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
- Matematika S-1
- Fisika S-1
- Farmasi S-1
- Teknik Informatika S-1
- Sistem Informasi S-1
- Pascasarjana
- Magister Teknik Elektro
- Magister Teknik Mesin
- Magister Teknik Industri
- Program Kerjasama
- Teknik Otomotif Suzuki D-3
- Teknisi Komputer Jaringan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar